Eksekusi terhadap penjahat & lawan politik sudah digunakan oleh hampir semua masyarakat sebelumnya, baik untuk menghukum para penjahat maupun untuk menekan perbedaan pendapat politik.
Berikut 5 cara eksekusi yang pernah dilakukan oleh masyarakat di dunia sebelumnya :
1. Garrote
Garrote adalah sebuah perangkat dimana cara kerja dari alat itu sendiri adalah untuk mencekik seseorang sampai mati dengan cara mematahkan lehernya.
Perangkat ini digunakan di Spanyol jaman dahulu sebelum tahun 1978.
Eksekusi terakhir dengan alat ini adalah eksekusi Jose Luis Cerveto pada Oktober 1977.
2. Scaphism
Scaphism atau dikenal juga sebagai perahu, adalah metode eksekusi Persia kuno, eksekusi ini dirancang untuk menimbulkan kematian yang menyiksa. Pelaku diikat dan dipasang erat dalam perahu dayung sempit atau batang pohon berlubang dengan kepala, tangan dan kaki menonjol. Kemudian pelaku dipaksa untuk meminum susu dan madu sampai dia menderita diare berat, dan madu juga dipakai untuk menggosok seluruh tubuhnya untuk menarik serangga. Pelaku akan dibiarkan mengapung di kolam stagnan yang terkena sinar matahari. pemberian makanan dilakukan dalam beberapa kasus untuk memperpanjang penyiksaan dan ada sebagian yang dibiarkan sampai dehidrasi dan kelaparan.
3. Flaying
Flaying adalah eksekusi dengan cara penghilangan kulit dari tubuh, seperti hewan yang dikuliti tubuhnya, cara ini tergantung pada seberapa banyak kulit yang akan dihapus. Flaying adalah praktek kuno yang digunakan oleh Asyur dan Dinasti Ming.
4. Lingchi
Lingchi dikenal juga sebagai mengiris, cara ini dilakukan untuk kejahatan seperti pengkhianatan dan membunuh orang tua. cara ini juga diterjemahkan sebagai proses yang lambat, kematian perlahan atau kematian oleh seribu luka. Eksekusi ini digunakan di China dari sekitar 900 SM sampai dihapus pada tahun 1905. Metode ini dilakukan dengan cara mengikat pelaku di tiang kayu di tempat umum, kemudian daging dipotong dari tubuh dalam beberapa iris, kadang-kadang pelaku diberikan opium sebagai tanda belas kasihan atau agar pelaku tidak pingsan.
5. Breaking Wheel
Breaking Wheel digunakan untuk hukuman mati di abad pertengahan dan zaman modern awal. Cara tersebut digunakan selama abad pertengahan dan masih digunakan hingga abad ke-19. Metode ini sebelumnya digunakan di Perancis, Jerman, Denmark, Swedia, Rumania, Rusia, AS dan negara lainnya. Roda tersebut biasanya dibuat dari roda gerobak kayu dengan jari-jari tajam yang menonjol ke permukaan, kemudian eksekutor memukuli pelaku dengan palu gada besi yang permukaannya runcing.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar!