Tabulampot tampaknya kini semakin digemari. Satu yang masih
digandrungi adalah tabulampot jeruk nipis tanpa biji. Bagaimana
menanamnya dan apa pula kelebihannya.
Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, akhirnya bisa
diperoleh jeruk nipis “tanpa biji” atau lebih popoler disebut “nonbiji”.
Apa beda jeruk nipis berbiji dengan jeruk nipis nonbiji? Tanaman jeruk
nipis berbiji antara lain dicirikan dengan buahnya yang berukuran kecil,
berbiji, dan habitus tanaman relatif kecil (pendek). Sedangkan jeruk
nipis nonbiji memiliki buah lebih gede ketimbang jeruk nipis berbiji,
tidak mengandung biji, dan habitus tanaman relatif besar.
Di samping ditanam di pekarangan, tanaman jeruk nipis nonbiji (Citrus
aurantifolia) juga bisa ditanaman dalam pot. Bahkan kini, tabulampot
jeruk nipis nonbiji ini menjadi kebanggaan tersendiri. Kenapa? Alasan
pertama karena ia memiliki profil tanaman yang cantik dan dapat dibentuk
menjadi pendek. Kedua, dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun.
Ketiga, mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta yang keempat, dapat
dipindah-pindahkan sesuai keinginan.
Jeruk nipis nonbiji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni
dengan okulasi, stek cabang, dan cangkok. Namun , sebagai langkah awal,
Anda dapat membeli bibit jeruk ini yang berasal dari okulasi. Sebab
menurut pengalaman, dari bibit okulasi akan menjadi tanaman dewasa yang
tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.
POT DAN MEDIA
Kita mengenal beberapa jenis pot, dengan bahan baku, bentuk dan warna
yang bermacam rupa. Misalnya, pot dari semen, plastik, keramik, dan
porselen dalam berbagai ukuran dan bentuk. Yang penting, ukuran pot
disesuaikan dengan ukuran tanaman jeruk nipis nonbiji. Jika tanaman
tersebut masih kecil, bisa dipakai pot berdiameter sekitar 20 – 40 cm.
Tetapi, jika jeruk nipis nonbiji sudah gede, perlu dipindahkan ke pot
berdiameter 50 – 60 cm. Beri lubang pada bagian dasar pot untuk membuang
kelebihan air. Juga, pot sebaiknya memiliki kaki. Gunanya agar tampak
bersih, sekaligus membantu memperlancar proses aerasi dan drainase.
Setelah pot disiapkan, kiranya perlu juga memikirkan media tanamnya.
Beberapa persyaratan dalam pemilihan dan penyiapan media tanam antara
lain: mudah merembeskan air yang berlebihan, tidak mengandung wabah hama
dan penyakit, serta mengandung unsur hara, gembur, subur, dan kaya
bahan aorganik.
Media tanam ini pun bergantung selera dan kebutuhan kita. Ada yang
komposisinya campuran antara tanah, sekam, dan humus bambu (1 : 1 : 1),
atau campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), atau
campuran antara tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji (2 : 1 : 1).
Tersedia pula media tanam modern, campuran tanah dengan pupuk organik
Super TW-Plus (6 : 1)
Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian media tanam ke dalam pot.
Caranya, tutup lubang pada dasar pot dengan pecahan genteng atau batu
bata merah. Isikan selapis pecahan genteng tersebut di dasar pot. Lalu,
hamparkan selapis humus di atas pecahan genting dan isikan media tanam
pilihan Anda hingga mencapai setengah bagian pot.
TANAM DAN PERAWATAN
Tatacara bertanam tabulampot jeruk nipis nonbiji adalah sebagai berikut.
Siram media dalam polybag yang berisi bibit jeruk nipis nonbiji hingga
basah. Kemudian, balikkan posisi polybag sembari ditepuk-tepuk bagian
dasarnya, agar bibit keluar bersama media dan akar-akarnya. Pangkaslah
sebagian cabang, ranting, dan daun yang tidak berguna. Hal ini untuk
mengurangi terjadinya penguapan.
Adapun cara penanaman bibitnya adalah sebagai berikut. Letakkan bibit
jeruk nipis nonbiji tepat di tengah-tengah pot secara tegak. Timbun
dengan sisa media tanam tadi hingga penuh, sembari dipadatkan di sekitar
pangkal bibit. Siram sampai cukup basah, bahkan bila perlu, untuk
menambah kesuburan media, dapat ditambah dengan humus Gro-mate dengan
dosis 1,5 – 2 cc/liter air, atau pembelah tanah Agri-SC dengan dosis 3 –
5 cc/liter.
Langkah lanjut, letakkan tabulampot jeruk nipis nonbiji pada tempat
yang benar. Artinya, tempat itu terbuka, terkena sinar matahari pada
pagi hari hingga pukul 11, aman dari segala gangguan, dan lingkungan
sekitarnya pun mendukung. Dengan demikian, tabulampot jeruk nipis
nonbiji akan tumbuh subur dan produktif berbuah. Jika memiliki lebih
dari satu tabulampot jeruk nipis nonbiji, bisa diletakkan berjajar dan
teratur. Tetapi juga dimungkinkan tidak berjajar, karena harus
disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang penting, jarak antar-pot
sekurang-kurangnya 2 x 2 meter.
Jangan lupa, lakukan penyiraman. Caranya, dengan mengalirkan air
melalui selang plastik ke dalam pot hingga cukup basah. Cara lain,
melakukan teknik penyiraman dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes
sederhana.
Juga, meski media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk, sebaiknya
tetap dilakukan pemupukan susulan. Sebulan setelah tanam, beri pupuk
Urea, TSP dan KCL (2 : 2 : 1), dengan ukuran per pohon 2 sendok makan.
Campuran tersebut dibenamkan di sekeliling pot sedalam 10 cm.
Kemudian, jika tabulampot jeruk nipis nonbiji mulai berbunga, beri pupuk
NPK (15 – 15 – 15) dengan takaran per pohon 1 sendok makan, yang
terlebih dulu dilarutkan dalam 10 liter air. Siramkan cairan pupuk pada
media hingga cukup basah. Jika tanaman sudah rutin berbuah, tetap
lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan pupuk NPK
(15 – 15 – 15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan
sedalam 10 cm di sekeliling pot.
Sekurang-kurangnya ada tiga hama yang seringkali mengintai sekaligus
menyerang tabulampot jeruk nipis nonbiji, yakni ulat papilio, kutu daun,
dan lalat buah. Ulat papilio (Papilio memnon) acapkali menyerang daun
dan tunas muda. Akibatnya, daun rusak berlubang-lubang bahkan gundul.
Sedangkan kutu daun (Aphistavirisi) mengisap cairan pada bagian pucuk
atau daun muda, sehingga pertumbuhan daun jeruk busuk lalu berguguran.
Nah, untuk mengendalikan ketiga hama tersebut, dapat dilakukan beberapa
tindakan antara lain memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang
terserang berat, mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau semprot
dengan pestisida seperti Hostathiom 40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush
50 EC.
BENTUK POHON DAN PENGATURAN BUAH
Kita ketahui bersama bahwa kecantikan penampilan tabulampot, termasuk
tabulampot jeruk nipis nonbiji, terletak pada kondisi tanaman yang
pendek, mahkota bagus, dan tunas-tunas bunga-buah selalu terangsang
tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembentukan pohon dan
pengaturan buah.
Idealnya, memakai rumusan “139”. Artinya, hanya 1 batang utama
(pokok) yang dipelihara pada ketinggian 80 – 100 cm, lantas 3 cabang
primer terpilih sepanjang 30 – 50 cm, dan 9 cabang sekunder terpilih
sepanjang 30 – 50 cm. Pemangkasan dilakukan pada musim penghujan.
Setelah dipangkas, pada setiap luka pangkasan diolesi cat atau ter.
Untuk merangsang pembungaan tabulampot jeruk nipis nonbiji, dilakukan
teknik pengertian media tanam. Caranya, media tanam dalam pot selama
beberapa hari sengaja tidak disiram (tapi awas, jangan sampai layu
permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit, dan keringkan lagi
hingga tanaman tampak layu, lalu siram perlahan-lahan sampai cukup
basah. Perlakuan ini memakan waktu sekitar 4 – 6 minggu. Diharapkan bisa
berbunga. Andaikata tetap tidak berbunga, tambahkan pupuk TSP sebanyak
50 gr/pot.
Terkadang, untuk menjaga agar tanaman berbuah sepanjang tahun, dan
buah-buah itu tetap bagus, digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa
ZPT dapat dipakai seperti Hobsanol, Atonik, Ethrel, Cultar, dan
sebagainya. Anda bisa membelinya di toko/kios pertanian terdekat.
Namun demikian, Anda juga perlu mengatur pembuahan. Oleh sebab itu,
buah pertama sebaiknya dibuang seluruhnya. Hal ini dimaksudkan untuk
merangsang pembentukan tunas-tunas produktif, sehingga pembungaan dan
pembuahan lebih dekat. Jika buah-buah jeruk nipis nonbiji itu terlalu
dekat, sebaiknya juga dijarangkan, agar buah-buah yang dipetik cukup
besar dan relatif besar. Waktu penjarangan dilakukan pada saat buah
masih ‘pentil’ seukuran kelereng.
MANFAAT
Selain kaya vitamin dan mineral. buah jeruk nipis nonbiji juga mengadung
zat bioflanid, asam sitrat, dan minyak atsiri limonen. Beberapa khasiat
dan manfaat jeruk nipis nonbiji lainnya adalah sebagai berikut:
1- Gairah seksual meningkat
Ambil jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan kuning telur ayam kampung dan sedikit gula merah. Aduk sampai merata. Minumlah seminggu sekali.
2- Bikin Suara Merdu
Ambil dua buah jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil
airnya. Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian diaduk dan sembari
diberi satu sendok madu asli. Silakan diminum seminggu sekali selama
sebulan.
3- Usir Batuk
Siapkan 3 buah keruk nipis nonbiji. Potonglah menjadi dua bagian yang
sama, lalu oleskan kapur sirih pada kedua bidang potongan tadi. Takupkan
kembali, lalu tusuk dengan lidi, dan panggang di atas perapian sampai
keluar buih-buih kapur sirih. Oleskan buah kapur sirih pada bagian
tenggorokan. Juga, peras buah jeruk nipis nonbiji dan ambil airnya, lalu
minum.
4- Turunkan demam
Siapkan 4 buah jeruk nipis nonbiji. Setiap jeruk dipotong menjadi 4
bagian. Peraslah dan ambil airnya, lalu kukus air jeruk tersebut selama
30 menit. Angkat dan biarkan hingga suam-suam kuku. Tambahkan sedikit
ragi tape dan 4 siung bawang merah yang telah dimemarkan, alu aduk
sampai merata. Oleskan pada sekujur tubuh anak yang sedang panas.