Salah makan
Makanan yang tidak tepat akan berpengaruh tidak hanya pada kondisi fisik (seperti mual dan sakit perut) tapi juga kondisi hati. Anda jadi mudah marah, kurang fokus, lebih agresif, gugup atau hiperaktif. Jika Anda merasa tersiksa dengan perubahan mood Anda secara terus-menerus, cobalah menjaga asupan makan Anda dengan mencatat apa yang Anda makan serta dampaknya terhadap suasana hati.
Dekorasi rumah Anda
Jika Anda ingin memperbaiki mood, cobalah mengubah dekorasi rumah Anda, karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap suasana hati. Warna merah dapat membuat beberapa orang menjadi mudah marah atau bermusuhan, sedangkan kuning dapat membuat Anda merasa bahagia dan biru dapat membantu Anda menjadi lebih rileks. Penelitian juga menemukan bahwa dengan menggantung gambar-gambar yang menenangkan seperti lukisan yang indah, mood seseorang dapat berubah secara positif dan berkurang tingkat stres dan kegelisahan.
Dipromosikan
Saat kita banyak bermimpi mendapatkan promosi dalam pekerjaan, kenyataannya tidak sebaik yang Anda pikirkan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari University of Warwick menemukan, karyawan yang dipromosikan dalam pekerjaannya mengalami ketegangan mental alih-alih kualitas hidup yang membaik. Dan rata-rata ada penurunan 10 persen terhadap kesehatan mental.
Lampu di samping tempat tidur
Jika Anda sering membaca sambil tidur-tiduran atau menonton TV, maka suasana hati akan ikut terdampak. Penelitian mengungkapkan, cahaya pada malam hari dapat menekan produksi hormon melatonin — yang secara rutin diproduksi pada saat suasana gelap. Jadi cobalah untuk membeli tirai dan pastikan Anda mematikan semua lampu pada malam hari untuk memberikan diri Anda dorongan kebahagiaan.
Kekurangan nutrisi
Depresi dapat disebabkan oleh beberapa hal, dan gejalanya dapat menjadi semakin buruk ataupun membaik berdasarkan asupan makan Anda. Kekurangan vitamin D, B (terutama B6, B12 dan folat) serta lemak Omega-3, dapat menyebabkan depresi dan kegelisahan. Cobalah untuk menambahkan makanan yang kaya akan nutrisi tersebut dalam asupan makan Anda.
Teman-teman Anda
Anda mungkin akan berpikir bahwa menghabiskan waktu bersama teman-teman Anda merupakan hal yang baik untuk meningkatkan mood. Namun tahukah Anda bahwa semua itu bergantung pada mood mereka? Penelitian menemukan, emosi positif dan negatif dapat menular dengan mudah tanpa disadari. Sebuah status Facebook bahkan dapat memengaruhi orang lain selama tiga hari.
Waktu tidur
Kita sadar bahwa kurang tidur dapat membuat mood kita memburuk, namun penelitian mengungkapkan bahwa waktu Anda tidur hampir sama pentingnya dengan seberapa banyak tidur yang Anda dapatkan. Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam “Psychiatry and Clinical Neurosciences”, burung hantu hampir tiga kali berpeluang mengalami gejala depresi daripada burung lain yang beraktivitas pada siang hari, jadi, cobalah untuk tidur lebih awal untuk meningkatkan mood.
Obat
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Monash University menemukan bahwa para wanita yang mengonsumsi pil KB berpotensi hingga dua kali mengalami depresi dari mereka yang tidak. Untuk beberapa wanita, pil KB tertentu dapat juga mengakibatkan perubahan mood, mudah marah dan kehilangan libido.
Merokok
Kita semua tahu kalau merokok dapat menimbulkan kanker, penyakit jantung dan penuaan dini, namun ternyata merokok juga dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda. Menurut hasil sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Selandia Baru, orang yang merokok dapat meningkatkan risiko mereka terhadap depresi, dan bagi mereka yang kecanduan nikotin, dapat meningkatkan risiko hingga dua kali lipat mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang tidak kecanduan.
Cahaya matahari
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mendengar tentang gangguan emosi yang disebabkan oleh musim dingin yang gelap, namun tahukah Anda bahwa cahaya matahari juga dapat membawa kesedihan? Saat musim panas, kurang dari satu persen populasi penduduk mengalami gangguan emosi (dibandingkan 5 persen saat musim dingin). Gangguan tersebut juga bisa mengakibatkan kondisi yang serius terhadap mereka yang mengalaminya, seperti insomnia, penurunan nafsu makan dan depresi.