Di musim menjelang Lebaran seperti ini,
tentunya banyak barang diskon yang diburu masyarakat. Namun perasaan
senang luar biasa dalam menghadapi diskon ternyata dianggap tidak baik
bagi diri Anda. Para peneliti pun mengungkapkan, gejala 'gila' belanja
tersebut bisa berujung pada gangguan mental, seperti cemas dan
kehilangan realitas.
Sebagaimana dilansir dari My Health News Daily (14/08), peneliti dari Long Island University
mengamati perilaku orang yang belanja di midnight sale. Mereka
menemukan sebanyak 20% pengunjung mengalami rasa cemas berlebihan saat
berbelanja. Kemudian 23% dari mereka seolah hilang kesadaran dari dunia
nyata. Sementara hampir 50% pengunjung kehilangan rasa empati pada orang
lain yang juga sama-sama berbelanja.
"Diskon dalam waktu singkat bisa meningkatkan rasa cemas. Jadi
gejala-gejala gangguan mental pun muncul," terang Noel Hunter, salah
satu peneliti.
Karena skala penelitian termasuk kecil, Hunter kemudian
mengulangi studinya melalui kuesioner melalui Facebook dan Craiglist.
Dari hasil pertanyaan yang diberikan, diskon belanja memang benar-benar
mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
"Saat aku belanja, hal-hal di sekitar tampak tak nyata," aku
salah seorang pelaku yang belanja saat diskon besar-besaran berlangsung.
"Rasanya aku berjalan dalam mimpi," kata yang lain.
Bukan itu saja, sebanyak 25% koresponden juga menuturkan mereka
akan merasa cemas jika tidak mendapat barang incarannya. Bahkan 50% dari
mereka berkata rasanya seperti dikalahkan ketika gagal membeli barang
diskonan.
Kabar baiknya, ada cara untuk mengurangi efek buruk pada
kesehatan mental terhadap event belanja diskonan seperti ini. Hunter
menyarankan Anda sebaiknya berlatih teknik relaksasi. Misalnya mengambil
napas dalam-dalam dan menentukan tujuan yang realistis saat belanja.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar!