IMPOTENSI dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Namun, banyak pria menderita impoten karena gabungan kedua faktor tersebut.
Hal itu terjadi karena banyak pria merasa malu menceritakan masalah ini kepada orang lain, bahkan terkadang disimpannya sendiri hingga penyebab fisik kerap kali dibarengi oleh masalah psikis.
Faktor fisik penyebab impotensi antara lain:
Gangguan aliran darah: Penyakit yang dapat mengurangi aliran darah ke penis meliputi hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (kencing manis), dan penyakit peyronie (terbentuknya jaringan parut pada penis).
Gangguan persarafan: Keadaan yang dapat mengurangi atau menghambat hantaran saraf ke penis antara lain diabetes, cedera tulang belakang, pembedahan daerah panggul, kecanduan alkohol, ruasaknya saraf karena penyakit kelamin atau akibat pembengkakan saraf-saraf yang terjadi oleh penyakit difteri.
Gangguan hormonal: Keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini antara lain disfungsi testis (gangguan fungsi buah zakar), penyakit ginjal, liver, dan kecanduan alkohol.
Obat-obatan: Penyebab impotensi yang paling sering dijumpai adalah obat-obatan, seperti obat antihipertensi (obat tekanan darah tinggi), antidepresi, frankuilizer (obat penenang), diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran air seni),simetidin (obat maag), obat penurun berat badan, alkohol, opiat, heroin, amfetamin dan nikotin/rokok.
----------------
Faktor Psikis penyebab impotensi antara lain:
Stres: Stres karena masalah pekerjaan, pergaulan ataupun masalah keuangan dapat menyebabkan gangguan ereksi. Semakin keras usaha seorang pria untuk memperoleh ereksi ketika ia sedang mengalami ketegangan maka akan semakin buruk pula hasil yang dicapainya. Stres dapat menyebabkan impotensi begitu pula sebaliknya.
Depresi: Depresi dapat mengurangi tenaga pria dan menurunkan kemampuan seksualnya. Seorang pria yang depresi biasanya tidak mampu memperoleh ereksi dan ini akan menambah berat keadaan depresinya.
Kecemasan: Kecemasan memainkan peranan penting dalam terjadinya impotensi pada laki-laki, diantaranya kecemasan apakah dia akan mampu berereksi, mampu mempertahankannya dan mampu memuaskan pasangannya. Hal ini dapat dialami oleh sebagian besar kaum pria pada waktu tertentu. Tetapi bila terjadi terus-menerus maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya impotensi. Rasa takut terhadap kegagalan akan menimbulkan ketegangan. Dan ini akan menghambat terjadinya ereksi.
Informasi seks keliru: Informasi yang keliru mengenai seks juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Misalnya seorang pria yang mendapatkan pendidikan/pengertian seks yang negatif sehingga dia beranggapan bahwa seks itu merupakan perbuatan yang kotor/dosa. Atau seorang pria yang dibesarkan dalam lingkungan yang memiliki pemikiran keliru mengenai keperkasaan seorang pria sejati sehingga pria tersebut menjadi rendah diri dan hanya dapat ereksi jika berhubungan dengan wanita yang status sosial, ekonomi atau kontruksi tubuhnya lebih lemah darinya. Pria tersebut impoten bila berhubungan dengan isterinya tetapi tidak demikian halnya jika ia berhubungan dengan wanita lain, keadaan seperti ini tidak jarang mendorongnya untuk melakukan penyelewengan seksual dengan wanita lain.
----------------
Pengobatan Impotensi
Pengobatan impotensi sangatlah bergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, sangatlah tepat bila seorang suami yang impoten datang ke dokter ahli untuk diberikan pengobatan sesuai dengan penyebab impotensinya. Untuk itu komunikasi, keterbukaan dan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien sangatlah penting sebagai usaha pertama dalam penanganan impotensi, agar tujuan pengobatan dapat tercapai.
Cara - cara pengobatan impotensi antara lain:
- Perubahan gaya hidup
- Berhenti mengkonsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Hindari stress
- Diet makanan sehat
- Tidak menggunakan narkob
- Komunikasi dengan pasangan
Saling terbuka dengan pasangan kita dan saling mengenali kelemahan setiap pasangan. Dalam hal ini seorang isteri harus dapat bersikap sabar, terbuka dan berusaha meyakinkan suaminya bahwa impotensi psikis dapat disembuhkan dengan cara mengutarakan apa yang menjadi pokok masalah sehingga suami menjadi impoten. Selama proses penyembuhan, istri sebaiknya tidak menuntut suaminya untuk hal-hal di luar kemampuan suami, khususnya yang berkaitan dengan masalah hubungan seksual. Kesabaran seorang istri memang sangat berperan penting dalam proses penyembuhan impoten terutama yang disebabkan oleh faktor psikologis.
- Terapi suntikan
Penderita menyuntik diri dulu sebelum melakukan hubungan seksual.
- Terapi obat-obatan
Terapi dengan obat-obatan ini memerlukan pengawasan dokter. Seperti Sildenafil (Viagra), Levitra, Cialis'
- Vacum Pump (Pompa vakum)
- Penile Prostheses (semi rigid rods atau inflatable device)
- Pengobatan alami: Ginseng, Gingko Biloba.
Banyak cara untuk melakukan pengobatan impotensi yang dialami oleh para suami, untuk itu konsultasi kepada dokter merupakan pilihan yang paling tepat.
sumber
sumber
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar!