Wanita cenderung lebih fokus pada konten emosi saat berfantasi di masa ovulasi. |
Rasanya tak berlebihan kalau menyebut hormon pada wanita, bisa mengubah segalanya. Faktanya, hormon sangat memengaruhi perasaan, perilaku, termasuk juga soal fantasi seksual.
Peneliti menemukan, wanita lajang mengalami fantasi seksual lebih dari rata-rata saat memasuki masa paling subur dari siklus menstruasi. Dalam masa tersebut, wanita jadi lebih sering melamunkan pria, termasuk lebih mudah bergairah.
Hal ini akan menunjukkan, wanita juga dipengaruhi oleh aspek fisik untuk mencari pasangan. Tim peneliti yang berasal dari University of Lethbridge , Kanada ini, mencari tahu bagaimana hormon bisa memengaruhi keinginan seksual wanita.
"Aku ingin mempelajari fantasi seksual, karena tidak bisa dibatasi dengan ada atau tidak adanya pasangan," kata Samantha Dawson, kepala peneliti seperti dikutip dari Mail Online.
Penelitian ini melibatkan 27 wanita berusia antara 18 hingga 30. Mereka adalah para wanita yang tak sedang tak memiliki hubungan atau yang berhubungan tapi mengonsumsi pil kontrasepsi. Setiap harinya, para wanita diminta untuk menuliskan jurnal seputar fantasi seksual selama satu bulan.
Diketahui, rata-rata wanita berfantasi seksual 0,77 kali per hari. Lalu, presentase ini meningkat sebesar 1,3 kali selama tiga hari di masa ovulasi.
"Wanita lebih memilih seseorang yang dapat menerima gen mereka. Inilah mengapa fantasi seksual meningkat pada masa ovulasi," kata Dawson.
Penelitian juga menemukan kalau wanita cenderung lebih fokus pada konten emosi saat berfantasi di masa ovulasi. "Saya percaya dalam masa ini, wanita ingin mencari pasangan yang bisa membuatnya lebih aman dan nyaman dan bisa sangat intim secara emosi.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar!