Tomat merupakan salah satu komoditas holtikultura yang banyak ditanam petani di Indonesia. Selain iklim yang mendukung, nilai ekonomisnya pun lumayan baik. Pasar tomat juga masih terbuka luas.
Tomat bisa dibudidayakan di daerah yang memiliki ketinggian 1.250 meter dari permukaan laut dan tumbuh optimal pada dataran tinggi dengan ketinggian 7.500 meter dari permukaan laut. Dengan suhu 24 derajat cellcius pada siang hari dan 15 hingga 20 derajat cellcius di malam hari.
Temperatur yang terlalu tinggi, diatas 32 derajat cellcius dapat mengakibatkan buah tomat cenderung berwarna kuning. Padahal, yang banyak diminati adalah buah tomat berwarna merah segar kan ?
Hasil penelitian menyebutkan, tomat dapat tumbuh dengan baik dan menghasilan buah yang menawan pada temperatur 24 - 28 derajat cellcius. Dengan curah hujan antara 750 - 125 milimeter per tahun dan memiliki irigasi yang baik.
Lahan yang baik untuk budidaya tomat adalah yang memiliki keasaman (ph) 5,5 sampai 6,5. Sehingga penyerapan unsur hara terutama, fosfat, kalium, besi dapat maksimal.
Menyiapkan Lahan untuk Tomat
Pada tulisan terdahulu, kita telah mengenal sedikit apa itu tanaman tomat, daerah dan iklim yang pas untuk budidaya, kondisi tanah, dan cuaca yang cocok. Sekarang, ganti topik mengenai persiapan lahan untuk membudidayakan tomat.
Lahan yang hendak dipakai untuk budidaya tomat harus disiapkan sebaik mungkin. Para ahli pertanian menyarankan, lahan yang akan digunakan sebaiknya bukan bekas tanaman yang masih satu keluarga dengan tomat, khususnya kentang.
Seperti halnya menanam cabai, lahan untuk tomat juga harus diolah terlebih dulu. Cara mengolahnya cukup mudah, tinggal ditambahkan pupuk kandang matang. Dosisnya 10 ton pupuk untuk 1 hektare lahan, campurkan dengan tanah secara merata.
Tanah yang telah diolah tadi, kemudian dibuat bedengan-bedengan. Lebarnya 110 - 120 centimeter dengan tinggi 50-60 centimeter. Jarak antar bedengan sebaiknya 50-60 centimeter.
Semprot bedengan itu dengan larutan pupuk hayati MiG-6plus dengan dosis 2 liter per hektare. Diamkan selama tiga hari, sebelum mulai ditanami.
Memelihara Tomat
Buah tomat yang merah segar pasti amat menggoda. Apa yang harus dilakukan supaya tanaman tomat saya bisa menyala seperti itu ? Jawabannya sudah tentu harus diberi perlakuan yang tepat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat tomat. Pertama, tentu saja melakukan pemupukan yang tepat. Pupuk yang oleh para ahli pertanian banyak dianjurkan adalah pupuk hayati Mig-6Plus. Pemupukan sangat disarankan dilakuakn setiap 3 minggi sekali, dosisnya 2 liter per hektare.
Selain pupuk hayati, tomat juga membutuhkan zat-zat yang terkandung dalam pupuk kimia. Yakni, Nitrogen, Phospor, Kalsium yang dibuat dari campuran pupuk ZA, TSP, dan KCL. Berikan pupuk kimia ini 2 kali, yakni pada saat tanaman berusia 10 hari pascatanam dan pada saat saat tanaman berusia 35 hari. Dosisnya tergantung jenis dan tekstur tanah, setiap daerah berbeda-beda.
Selain pemupukan, perawatan lain adalah dengan memasang plastik mulsa hitam perak pada bedengan. Tujuannya untuk mengurangi fluktuasi suhu tanah, menjaga kelembaban, mengurasi erosi tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah.
Disamping itu, pemasangan plastik mulsa pada bedengan tomat juga dapat mengurangi serangan hama tungau dan kutu daun, serta penyakit rebah kecambang dan akar bengkak.
Setelah pohon tomat tumbuh cukup tinggi, disarankan untuk memsang turus. Tujuannya supaya pohon tomat dapat tumbuh tegak, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas, serta memudahkan penyemprotan pestisida dan pemupukan.
Seperti tanaman buah yang lain, agar buahnya banyak pohon tomat juga perlu dipangkas secara rutin. Dengan menghilangkan cabang lain dan menyisakan cabang utama, buah yang dihasilkan akan jauh lebih besar.
Terakhir, karena tomat memerlukan air dalam jumlah banyak selama pertumbuhan dan perkembangannya. Rajin-rajinlah menyiram, semakin sering semakin baik.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar!